Suatu
hari, ada lima siswa SMP dari berbagai daerah di Indonesia yang sedang
melaksanakan kegiatan pertukaran pelajar. Daerah asal mereka antara lain DKI
Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, DIY, dan Sumatera Utara. Tempat mereka
melaksanakan pertukaran pelajar yaitu di salah satu sekolah favorit di Jakarta.
Saat perjalanan di bus menuju SMP tujuan)
Andyta: (sambil mengagumi kota
Jakarta) “walah jan, iki ya sing jenege ibukota negara Indonesia? Jebule, ana
manfangate ya dadi wong pinter, bisa mengeneh gratis.. hehehe”
Febi : “kamu teh ngomong sama siapa,
Andyta?”
Andyta : “ora feb, aku cuma seneng
juga bisa sekalian, bisa sekalian liburan kan jadinya.”
Rizki : “ Iya bener ndit, lagipula
ini kan gratis ya.. “
Ajeng : “gratis sih gratis, tapi
jangan lupa tujuan kita kesini untuk apa tha?.”
Nurfa : ‘’ Iya nih, kalian gimana
sih, liburan aja pikirannya. Kan kita kesini buat menimba ilmu.”
Andyta : “o iya, hehehe.. “
Bel sekolah berbunyi. Pukul 07.00
pagi lima siswa tadi sudah berada di kelas. Siswa di SMP favorit di Jakarta ini
sangat disiplin karena tidak ada seorangpun yang terlambat. Terdengar suara
sepatu yang berdecit yang berasal dari luar ruangan kelas. Guru kelaspun masuk.
Spontan, seluruh siswa mengucapkan selamat pagi kepada guru kelasnya. Guru
meminta kelima siswa tadi untuk mengenalkan diri.
Siswa : “selamat pagi, bu”
Guru : “selamat pagi anak-anak! saya
lihat hari ini ada wajah baru di kelas ini. Siapa nama kalian berenam
anak-anak? Silahkan maju untuk memperkenalkan diri di depan kelas.”
Andyta : “hai semua. Perkenalkan
nama saya Andyta. Saya berasal dari kota Kebumen, Jawa Tengah. Senang bertemu
dengan kalian. Disebelah saya ini, namanya febi. Dia dari Jawa Barat. Ini
namanya Rizki dari Jakarta. Ini Ajeng dari Jawa Tengah dan yang terakhir ini
Nurfa dari Madura. Kami berlima belajar disini untuk sementara waktu karena
dalam rangka kegiatan pertukaran pelajar. Terimakasih.
Guru : “Ya, berikan applause untuk
mereka (tepuk tangan). Oke, perkenalan kali ini saya rasa sudah cukup, islahkan
duduk.”
Pelajaran pertama hari ini adalah
pelajaran PKn. Setelah menjelaskan tentang materi yang akan dipelajari, gurupun
membentuk kelompok belajar. Kelompok belajar ini dibuat untuk mengerjakan tugas
kelompok yaitu mempelajari kata-kata standar bahasa daerah dari berbagai siswa
agar lebih mengenali lebih dalam lagi pribadi siswa. Secara kebetulan, kelima siswa
tadi menjadi 1 kelompok. Mereka akhirnya sepakat untuk melaksanakannya di
penginapan.
(di penginapan sore hari)
Febi : “Ndit, Riz, Fa, Jeng, jadi atau
tidak atuh ngerjain PR PKnna?”
Ajeng : “ PR yang apa sih feb?”
Febi : “ Itu lho jeng, yang suruh
mempelajari kata-kata standar dari berbagai daerah asal siswa, sok atuh!!
Kerjain nyak?”
Rizki : “Oh iya PR yang tadi diberi.
Ayo kita kerjain sekarang aja nanti daripada numpuk PR tambah rempong aje
ngerjainnya.”
Andyta : “ ya wis, kita mulai dari
bahasa daerahnya sapa?”
Rizki : “ aku. “
Andyta : “ hmm ya bolehlah… kata
standar apa yang biasa di kalangan suku betawi, riz?”
Rizki : “ banyak sih, sebenarnya
bahasa Betawi itu bahasa melayu yang diberi perbedaan pada beberapa fonamnya.
Contoh kata standarnya yang paling sering dituturkan yaitu ‘gue’ dan ‘elo’.
Bila bertanya kabar seseorang begini ‘lu gimane kabarnye?’ dan lain sebagainya.”
Nurfa : “kalo tanya ‘berapa umurmu?’
gimana riz?
Rizki : ‘’ yaa seperti ‘umur lu
berape?’ “
Nurfa : “o ya ya ya… “
Febi : “ Sekarang giliran aku ya..
bahasa Sunda itu banyak atuh katanya ada yang mirip dengan bahasa kerabatnya,
bahasa Jawa. Kata standar yang sering kami ucapkan antara lain ‘teteh, mang,
kumaha, dan lain lain. Bila bertanya kabar seperti ‘kumaha damang?’,
Rizki : “ contoh lainnya apa lagi ?”
Febi :” misalnya ‘wilujeng enjing’
artinya teh selamat pagi”
(Andyta dan Ajeng sibuk sendiri membahas
bahasa mereka)
Nurfa : “ lha kalo ‘diem jangan
berisik’ gimana? soalnya ini andyta berisik terus ”
Febi : “ oh.. etah teh, cicing maneh teh, andyta dari tadi
berisik wae!”
Andyta : “ lha giye lagi mbahas
bahasa Jawa karo Ajeng”
Ajeng : “yo ojo seru-seru to ndit. Kan bisa ngganggu liyone.”
Andyta : “iya lah.”
(karena semuanya berisik sampai Guru
Pendamping pun mendengarnya dan mendekatinya. Guru pendamping pun menegur agar
tidak berisik dan bergegas untuk tidur)
Guru pendamping: “ ada apa ini kok
rame banget?”
Nurfa :” ini bu, lagi mbahas bahasa
daerah PR PKn.”
Guru pendamping: “ya sudah,
tidurnya jangan terlalu malam, kan besok
kalian masih sekolah, jadi jangan sampe kurang tidur, nanti ngantuk di
sekolah.”
Semua:” ya bu….”
(Guru Pendamping pun meninggalkan
kamar, dan mereka pun mengerjakan tugas PKn)
Nurfa :” lah kalo bahasa daerahmu
Ndit, gimana?”
Andyta :” Oh.. sekarang gilirane aku
ya?. Basa jawa banyumasan kue biasa disebut ‘ngapak’.
Rizki :” contohnye ape aje, Ndit?”
Andyta :” Nek ‘agi ngapa?’ kue
artine ‘lagi ngapain?”. Ana maning liyane ‘garep meng endi?’ yang artine ‘mau
pergi kemana?’ lan ‘koe umure pira?’ sing artinya ‘kamu umurnya berapa?’’’
Nurfa: “kalo bilang ‘ini bagaimana?’
itu gimana, Ndit?
Andyta: “yaa… kaya ini ‘kie
kepriye?’
Ajeng : “Ndit, basamu karo basaku
bedane adoh yo..’’
Andyta : “ ya ra adoh banget mbok
jeng.”
Ajeng : “ ya wis Ndit aja suwi-suwi,
mengko aku rak kebagen”
Andyta :”Ya gari.”
Ajeng :” Iki lho, Basa Jawi
Yogyakartanan kuwi biasanya disebut basa jawa bandhek, contonya yaiku ‘piye
kabare?’ yang artine ‘gimana kabarnya?’,ana maneh ‘sugeng enjing’ yang artinya
‘selamat pagi’.
rizki :” ya udah, tinggal giliran
Nurfa.”
Ajeng : “ora ono sing garep takon
po?”
Semua : (geleng-geleng kepala)
Nurfa :” Oke sekarang giliranku. Kalo
bahasa Batak itu bahasa dari Sumatera Utara tepatnya daerah Toba. Kata terkenal
dari bahasa Batak itu ‘Horas’ yang artinya ‘selamat datang’. Ada lagi
‘mauliate’ yang artinya terima kasih.
(Nurfa belum selesai menjelaskan,
Febi memotong pembicaraan)
Febi :”STOP! Udah ayo pada tidur
nanti teh bangunnya kesiangan.”
Nurfa : “Aha do Maksudmu feb? aku
kan belum selesai ngomong! Gimana sih?”
Febi : “ ’Aha do’ itu naon, fa?”
Nurfa : “ ‘Aha do’ itu artinya
‘apa’.”
Febi : “ oh ya ya ya.. ya udah, sok
atuh tidur semua. Lihat tuh sekarang wayah berapa?
Semua: (melihat ke jam dinding)
Febi : “udah, udah, udah, pada tidur
sanah, kan bu guru udah bilang, kalo kemaleman tidurna, nanti bangunna
kesiangan.”
Rizki : “udeh, pade kemas siap-siap
tidur, nyok!”
Semua pun segera membasuh kaki mereka.
Tidak lupa, mereka menggosok gigi. Hari ini mereka mendapat pengalaman baru,
teman baru, dan guru baru. Sungguh senangnya hari ini bisa belajar PKn!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar